Rabu, 20 Maret 2019

Asal-Usul Adzan


 


Seiring dengan berlalunya waktu,  para pemeluk agama islam yang semula sedikit, bukannya  semakin surut jumlahnya. Betapa hebatnya perjuangan yang harus dihadapi untuk menegakkan syiar agama ini tidak membuatnya musnah. Kebenaran memang tidak dapat dimusnahkan. Semakin hari semakin bertambah banyak orang-orang yang menjadi penganutnya.
Demikian pula dengan penduduk di kota Madinah, yang merupakan salah satu pusat penyebaran agama islam pada masa-masa awalnya. Sudah sebagian tersebar dari penduduk yang ada di kota itu sudah menerima islam sebagai agamanya. Ketika orang-orang islam masih sedikit jumlahnya, tidaklah sulit bagi mereka untuk bisa berkumpul bersama-sama untuk menunaikan sholat berjamaah. Kini hal itu tidak mudah lagi mengingat setiap penduduk tentu mempunyai ragam kesibukan yang tidak sama. Kesibukan yang tinggi pada setiap orang tentu mempunyai potensi terhadap kealpaan atau kelalaian pada masing-masing orang untuk menunaikan sholat pada waktunya. Kalau hal ini dapat terjadi dan kemudian terus- menerus berulang, maka bisa dipikirkan bagaimana jadinya para pemeluk islam. Ini adalah satu persoalan yang cukup berat yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya.
Pada masa itu, memang belum ada cara yang tepat untuk memanggil orang sholat. Orang-orang biasanya berkumpul dimasjid masing-masing menurut waktu dan kesempatan yang dimilikinya. Bila sudah banyak terkumpul orang, barulah sholat jamaah dimulai.
Atas timbulnya dinamika pemikiran di atas, maka timbul kebutuhan untuk mencari suatu cara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengingatkan dan memanggil orang-orang untuk sholat tepat pada waktunya tiba. Ada banyak pemikiran yang diusulkan. Ada sahabat yang menyarankan bahwa manakala waktu sholat tiba, maka segera dinyalakan api pada tempat yang tinggi dimana orang-orang bisa dengan mudah melihat ketempat itu, atau setidak-tidaknya asapnya bisa dilihat orang walaupun ia berada ditempat yang jauh. Ada yang menyarankan untuk membunyikan lonceng. Ada juga yang mengusulkan untuk meniup tanduk kambing. Pendeknya ada banyak saran yang timbul.
Saran-saran diatas memang cukup representative tapi banyak juga sahabat yang kurang setuju bhakan ada yang terang-terangan menolaknya. Alasan sederhana saja itu adalah cara-cara lama yang biasa digunakan dan dipraktekan oleh kaum yahudi. Rupanya banyak sahabat yang menghawatirkan image yang bisa timbul bila cara-cara dari kaum kafir digunakan. Maka disepakatilah untuk mencari cara-cara laian.
Lantas ada usul dari umar RA jikalau ditunjuk seorang yang bertidak sebagai pemanggil kaum muslimin untuk sholat pada setiap waktunya sholat, saran ini agaknya bisa diterima oleh semua orang Rosululloh SAW juga menyetujuinya. Sekarang yang menjadi persoalan bagaimana cara itu dilakukan?
Abu dawut mengisahkan bahwa Abdullah bin zaid r.a, meriwayatkan sebagai berikut : ketika cara memanggil kaum muslimin untuk sholat dimusyawarahkan suatu malam dalam tidurkau aku bermimpi, aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng, aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakaha ia hendak menjual lonceng itu? Jika memang begitu aku memintanya untuk menjualnya kepadaku saja. Oreang tersebut malah bertanya untuk apa ? aku mejawab bahwa dengan membunyikan lonceng tersebut aku dapat memanggil kaum muslimin untuk menunaikan sholat. Orang itu malah balik betanya maukan ku ajari cara yang lebih baik, ? dan aku mejawab Ya! Lalu ia berkata dan kali ini dengan suara yang sangat lantang, “ Allohu Akbar… Allohu Akbar…”
ketika keosokan harinya aku terbangun dan aku menceritakan kepada Rosululloh SAW dan menceritakan mimpip itu kepadanya, dan beliau berkata itu mimpi yang sebenarnya nyata. Berdirilah disamping bilal dan ajarilah bagaimana mengucapkan kalimat itu, dia harus mengumandangkan azan itu dan ia memiliki suara yang amat lantang, lalu akupun melakukan hal itu berwsama bilal, rupanya mimpi serupa dialami oleh Umar r.a ia juga menceritakan kepada Rosululloh SAW, kemudia Rosululloh SAW bersyukur kepada Alloh SWT atas semua ini.

baca juga 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sedekah

Sedekah fatehah

*Perlukah sedekah Al Fatihah kpd orang yg sdh meninggal..??* Sering menjadi  bahan perdebatan, perlunya  sedekah Al-Fatihah kpd Ibu,Bapak,...

Popular